PMR ku sayang, PMR ku malang
(Telah dimuat di majalah Cerdas Smanik, 2015)
kami punya
tekad
kami punya semangat
kami punya usaha
kami punya asa
kami punya pengorbanan
kami mencoba merangkak diatas duri
berdiri di atas api,
mencoba berlari di tengah derasnya ombak
bercucuran keringat kami jatuhkan
demi sebuah pembuktian
demi sebuah harapan
demi sebuah cita-cita terpendam
setitik caha mulai tampak
mata kami mulai berkilat
semangat kami telah berkobar
tekad semakin bulat
kami rapatkan barisan
kami satukan langkah
kami saling merangkul
mencoba memikul bersama
tapi ternyata kehendak berkata lain.
cahaya itu sesaat meredup kemudian sirna
hilang tanpa bekas
tanpa alasan
asa kami hancur
semangat kami lebur
pupus...hanyut dalam gumpalan penyesalan
kami mau, kami ingin, kami yakin
tapi takdir sudah menentukan.
tak ada artinya air mata,
karena air mata tak akan bisa mengubah keadaan
terimakasih pak !
mungkin dengan cara ini Tuhan mengajarkan kami,
mungkin melalui bapak lah Tuhan mengingatkan kami bahwa tidak segala sesuatunya menjadi seperti yang kita inginkan
kami tegar
kami ikhlas
meskipun kami hanya di pandang sebelah mata
meskipun kami hanya terlihat dan di anggap setidaknya setahun sekali
tak apa, kami bangga menjadi diri kami :)
kami punya semangat
kami punya usaha
kami punya asa
kami punya pengorbanan
kami mencoba merangkak diatas duri
berdiri di atas api,
mencoba berlari di tengah derasnya ombak
bercucuran keringat kami jatuhkan
demi sebuah pembuktian
demi sebuah harapan
demi sebuah cita-cita terpendam
setitik caha mulai tampak
mata kami mulai berkilat
semangat kami telah berkobar
tekad semakin bulat
kami rapatkan barisan
kami satukan langkah
kami saling merangkul
mencoba memikul bersama
tapi ternyata kehendak berkata lain.
cahaya itu sesaat meredup kemudian sirna
hilang tanpa bekas
tanpa alasan
asa kami hancur
semangat kami lebur
pupus...hanyut dalam gumpalan penyesalan
kami mau, kami ingin, kami yakin
tapi takdir sudah menentukan.
tak ada artinya air mata,
karena air mata tak akan bisa mengubah keadaan
terimakasih pak !
mungkin dengan cara ini Tuhan mengajarkan kami,
mungkin melalui bapak lah Tuhan mengingatkan kami bahwa tidak segala sesuatunya menjadi seperti yang kita inginkan
kami tegar
kami ikhlas
meskipun kami hanya di pandang sebelah mata
meskipun kami hanya terlihat dan di anggap setidaknya setahun sekali
tak apa, kami bangga menjadi diri kami :)
Komentar
Posting Komentar