ANALISIS LAPORAN KEUANGAN, JENIS RASIO DAN RUMUSNYA



Laporan Keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi, digunakan unyuk men ggambarkan kinerja perusahaan tersebut. 

Analisis Laporan Keuangan (ALK) adalah menginterpretasikan kondisi laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui kinerja atau tingkat kesehatannya. ada 5 Indikator tingkat kesehatan bagi perusahaan yaitu :
-Sangat Sehat
-Sehat
-Cukup Sehat
-Kurang Sehat
-Tidak Sehat

Karakteristik Laporan Keuangan 
1. Dapat dipahami : menggunakan bahasa atau istilah yang dapat dipahami semua pengguna
2,. Relevan
3. Keandalan = bebas dari pengertian menyesatkan
4. Dapat dibandingkan (dengan laporan keuangan lain)

Tujuan ALK
1. Investasi pada saham
2. Pemberian Kredit
3. Kesehatan pemasok / supplier
4. kesehatan perusahaan ditinjau dari karyawan
6. pemerintah
7. Analisis internal
8, Analisis pesaing
9. Penilaian kerusakan

Pemakai Laporan Keuangan
1. Investor
2. Kreditur
3. Pemasok / supplier
4. Shareholders
5. Pelanggan
6. pemerintah
7. karyawan

ANALISIS RASIO adalah analisa yang bersifat future oriented yang memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya kondisi keuangan suatu perusahaan.
ada berbagai macam jenis rasio yang dapat digunakan, diantaranya :
1. Rasio Likuiditas, adalah jenis rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya (< 1 tahun)
2. Rasio Solvabilitas : Adalah jenis rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar hutang jangka panjangnya (> 1 tahun)
3. Rasio Rentabilitas / Profitabilitas, adalah jenis rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan perusahaan.
4. Rasio Aktivitas : Adalah rasio untuk mengetahui tingkat perputaran dan periode terikatnya kas, piutang, dan persediaan.

RUMUS-RUMUS RASIO

No
Rasio
Rumus
1.
Likuiditas
a.       Current Ratio
Aktiva Lancar / Hutang Lancar x 100%

b.      Quick Ratio
Aktiva Lancar – Persediaan / Hutang Lancar x 100%

c.       Cash Ratio
Kas + Efek / Hutang Lancar x 100%

d.      CTOER** (Cash To Operating Expenses Ratio)
Kas / Biaya-biaya operasional tunai x 12
2.
Solvabilitas
a.       Total Debt to total assets
hutang lancar + Hutang jangka panjang / total aktiva x 100%

b.      Total debt to equity ratio
hutang lancar + Hutang jangka panjang / total ekuitas (modal) x 100%

c.       Long Term Debt to equity ratio
Hutang jangka panjang / total ekuitas x 100%

d.      Time Interest Earned
EBIT (Earning Before Tax) / Bunga x 100%

e.      Tangible Asset Debt Coverage
Jumlah Aktiva – Intangible – Hutang Lancar / Hutang jangka panjang x 100%
3.
Rentabilitas


a.       ROA (Return On Assets)
Laba sebelum pajak / total aset x 100%

b.      ROE (Return On Equity)
Laba setelah pajak / ekuitas x 100%
4.
Aktivitas
a.       Tingkat Perputaran dan periode Terikatnya Kas
1)      Tingkat Perputaran Kas = penjualan bersih / rata-rata Kas = ….. kali
2)      (Rata-rata Kas = Kas awal tahun + kas akhir tahun / 2)
3)      Periode Terikatnya Kas = 360 / Tingkat Perputaran Kas

b.      Tingkat Perputaran dan 
      periode Terikatnya Piutang
1)      Tingkat Perputaran Kas = penjualan kredit / rata-rata piutang = ….. kali
2)      (Rata-rata piutang = piutang awal tahun + piutang akhir tahun / 2)
3)      Periode Terikatnya Piutang = 360 / Tingkat Perputaran Piutang


c.       Tingkat Perputaran dan periode Terikatnya Persediaan


1.       Persediaan Bahan baku
1)      Tingkat Perputaran Persediaan Bahan Baku = Bahan Baku yang Dipakai / rata-rata Persediaan Bahan Baku = ….. kali
2)      (Rata-rata Persediaan Bahan Baku = Persediaan Bahan Baku awal tahun + Persediaan Bahan Baku akhir tahun / 2)
3)      Periode Terikatnya Persediaan Bahan Baku = 360 / Tingkat Perputaran Persediaan Barang dalam Proses

2.       Persediaan Bahan dalam Proses
1)      Tingkat Perputaran Persediaan Barang dalam Proses = Harga Pokok Produksi / rata-rata Persediaan Barang dalam Proses = ….. kali
2)      (Rata-rata Persediaan Barang dalam Proses = Persediaan Barang dalam Proses awal tahun + Persediaan Barang dalam Proses akhir tahun / 2)
3)      Periode Terikatnya Persediaan Barang dalam Proses = 360 / Tingkat Perputaran Persediaan Barang dalam Proses

3.       Persediaan Barang Jadi
1)      Tingkat Perputaran Persediaan Barang dalam Proses = Harga Pokok Penjualan / rata-rata Persediaan Barang Jadi = ….. kali
2)      (Rata-rata Persediaan Barang Jadi = Persediaan Barang Jadi awal tahun + Persediaan Barang Jadi akhir tahun / 2)
3)      Periode Terikatnya Persediaan Barang Jadi = 360 / Tingkat Perputaran Persediaan Barang Jadi

d.      Tingkat Perputaran dan Periode Terikatnya Modal Kerja
1)      Tingkat Perputaran Modal Kerja = Penjualan bersih / rata-rata Modal Kerja = ….. kali
2)      (Rata-rata Modal Kerja = Modal Kerja awal tahun + Modal Kerja akhir tahun / 2)
3)      Periode Terikatnya Modal Kerja = 360 / Tingkat Perputaran Modal Kerja.

**CTOER (Cash To Operating Expense Ratio) adalah alat analisis untuk mengukur kemampuan tersedianya alat likuid khususnya *Kas dan bank untuk membiayai operasi-operasi produktid yang dinyatakan dalam Biaya Operasi. (Sartono, 1987)

*Kas dan Bank
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Sedangkan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas dan bank ini merupakan komponen dari aktiva lancar yang paling likuid, artinya dapar dengan segera digunakan untuk membayar. (Sartono, 1987)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Al-Hajr

Contoh Teks MC Seminar Nasional

5 Lagu LDR Khas Anak Rantau untuk Pacar